Seperti yang sering kami singgung di berbagai thread dalam forum ini juga, lain lubuk lain ikannya, lain negara lain undang-undangnya, lain PTC lain pula aturan mainnya...
Membandingkan PTC satu dengan lainnya sama saja dengan membandingkan Indonesia dengan Singapura atau membandingkan Jakrta dengan Nangroe Aceh Darussalam.
Yang penting itu cara menilainya, objektif apa subjektif...
Orang di Jakarta yang suka memakai jilbab tentu sering membayangkan alangkah enak tinggal di Aceh, karena Perda disana mengharuskan para wanita berbusana muslimah..
Sebaliknya wanita di Aceh yang anti jilbab akan berfikir alangkah nyaman tinggal di Jakarta yang serba bebas, mau berpakaian ketat juga oke-oke aja tuh..
Tapi, begitu disodorkan pada soal lainnya, misalnya biaya hidup di Jakarta itu sangat mahal, di Aceh jauh lebih murah.. Maka mereka akan berfikir bahwa ringgal di Jakarta itu gak enak..
Ada orang Indonesia, sebut saja Mr.X, yang sering mendengar dan melihat bahwa Singapore itu sangat bersih, rapi dan tertib, lalu berfikir enak kayaknya jika tinggal disana...
Suatu hari ia berangkat ke Singapore... Dia saksikan langsung bahwa Singapore memang betul-betul rapi, bersih dan tertib...
Keluar dari bandara, lalu Mr.X berniat pergi ke suatu hotel dan untuk itu dia lalu mencari taxi yang bisa mengantarnya ke hotel tersebut..
Di luar bandara, Mr.X melihat banyak sekali taxi kosong lalu lalang, dan dia spontan melambaikan tangannya untuk menyetopnya... Tapi, taxi-taxi tersebut cuek bebek, gak mau berhenti..
Hingga seorang satpam (security) menghampirinya dan memberitahukan bahwa jika ingin naik taxi harus ke tempat halte taxi yang telah disediakan...
Sambil menggerutu, Mr.X lalu berjalan sambil menyeret kopernya kearah halte yang ditunjukkan security tadi, lalu masuk ke dalam sebuah taxi. Di dalam taxi, ia berkata pada sang driver untuk mengantarnya ke sebuah hotel... Si driver dengan sopan menjawab bahwa dia harus menggunakan taxi yang paling depan, karena semua taxi ada dalam antrian..
Mr.X lalu keluar dari taxi tsb sambil ngomel-ngomel, lalu berjalan lagi menghampiri taxi yang paling depan. Akhirnya taxi mengantar Mr.X sampai di hotel.
Setelah beristirahat sekitar 1 jam dalam hotel, Mr.X lalu memutuskan untuk jalan-jalan. Saat tiba di suatu sudut kota, Mr.X merasa tenggorokannya gatal banget, hingga dia meludah beberapa kali. Dia belum beranjak dari tempat dia meludah ketika seorang polisi susila menghampirinya dan dengan tegas lalu "menilangnya" karena Mr.X melanggar salah satu peraturan, yaitu "Dilarang meludah dan membuang sampah sembarangan". Dan untuk hal itu, Mr.X terpaksa harus membayar denda beberapa dollar.
Gara-gara kejadian tadi, Mr.X menjadi kesal dan sumpek... Dia memutuskan kembali ke hotel aja. Sambil berjalan di trotoar, Mr.X mengeluarkan rokok dari sakunya, lalu mengambil sebatang dan lalu menyulutnya. Belum semenit, seorang polisi susila lain menghampirinya, dan kembali mendendanya beberapa dollar karena di Singapore memang tidak boleh merokok di sembarang tempat..
Esoknya pagi-pagi sekali Mr.X udah meluncur ke bandara Changi untuk kembali pulang ke Jakarta.. Dia lalu berfikir, masih jauh lebih enak tinggal di Jakarta....
Itulah sifat dan fitrahnya manusia, yang memang selalu suka akan semua kemudahan, maunya serba enak... Bahkan, kalo boleh milih, kita pasti akan meminta hak kita saja, tapi akan menolak kewajiban yang dibebankan.
Kembali ke soal PTC... Semua PTC pasti telah merancang dan membuat TOS (term of System), atau dalam istilah KAD adalah Aturan & Layanan, sedemikian rupa dengan kalkulasi bisnis yang kompeten. Tiap pasal yang dibuat tentunya telah dirumuskan sebelum ditentukan.
Di KAD sendiri, semua aturan dan layanan yang ada adalah merupakan penjabaran dari apa yang dianut oleh system KAD, yaitu tri mutualisme. Saling menguntungkan antar ketiga belah pihak: Member, pemasang iklan dan pengelola.
Bagaimana pendapat Anda ?
Ditulis Oleh : My Friend ~ Tips dan Trik Blogspot
Sobat sedang membaca artikel tentang ADMIN KAD LAGI BERCERITA. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
No comments:
Post a Comment